Cari Blog Ini

Senin, 07 Desember 2009

Pandangan Islam Terhadap Tahun Baru

Untaian kalimat itu, merupakan salah satu bentuk kritik sosial Syaikh Ahmad Ar Rifa’i terhadap masyarakat Jawa ( Indonesia ) pada waktu itu yang membelot dan patuh terhadap penjajah Belanda. Ironisnya kalimat di atas ditulis oleh Beliau pada abad IX tepatnya 150 tahun silam, akan tetapi justru sampai saat ini masih sangat relevan.

Memang betul, Belanda sudah lama pergi dari bumi pertiwi ini, akan tetapi warisan-warisan budaya dan kebiasaannya yang telah ditanamkan selama 350 tahun di Indonesia masih mengakar sangat kuat, sebagai contoh KUHP yang berlaku di Indonesia saat ini merupaka produk hukum warisan kolonial dan anehnya belum ada niatan dari pemerintah kita untuk merevisi atau mengganti perangkat perundang-undangan yang paling menakutkan di negeri ini tersebut. Contoh lain yang mungkin baru saja beberapa jam kita lewati, yaitu pesta kembang api dimalam tahun baru masehi.

Kita tahu masyarakat Indonesia zaman dulu lebih suka menggunakan penanggalan Arab dibanding dengan penanggalan gregorian milik nashraniy tersebut, bahkan Sultan Agungpun menyusun penanggalan Jawa dengan menggunakan nama-nama dari kalender Hijriyah. Melihat hal ini pemerintah Belanda pada waktu itu sangatlah tidak respek sebab misi mereka datang ke Indonesia adalah Gold, Glori en Gospel ( Emas, wilayah dan Injil ), aroma perang salib masih mereka dengungkan ketika mereka pertama kali menginjakkan kakinya di nusantara ini.

Maka berbagai cara mereka lakukan, agar umat Islam di Indonesia bisa keluar dari agamanya atau minimal mengikuti gaya hidup mereka. Salah satunya yaitu pesta kembang api di tahun baru, dengan membakar ratusan kembang api disertai bunyi-bunyian terompet khas jahiliyyah mereka sedikit demi sedikit telah berhasil menggiring rakyat Indonesia mengikuti gaya hidup mereka.

Apakah mereka tidak merasakan bagaimana penderitaan saudara-saudaranya di Palestina, Irak dan Afghanistan….? Kenapa mereka milih membuang hartanya dijalan bathil dibanding membantu saudara muslimnya….sungguh Ironis memang.

Padahal Nabi telah mengingatkan ,” Kalian akan mengikuti pola hidup suatu kaum sedikit demi sedikit, sampai apabila mereka masuk kedalam lubang landak sekalipun maka kalianpun akan mengikutinya.” sahabat bertanya:” Apakah yang engkau maksud adalah Yahudi dan Nashrani duhai Rasulullah?” Beliau menjawab:” Siapa lagi kalau bukan mereka.” HR Riwayat Bukhori.

Kalau umat ini ingin dihargai, maka harus memiliki karakter yang kuat. dan agar karakter umat in i bisa tumbuh maka cintailah ajaran-ajarannya. Terakhir……!!!! Nabi selalu menyempaikan,” BERBEDALAH KAMU DENGAN ORANG YAHUDI DAN ORANG NASHRANI!”.

Sabda Nabi di atas penulis pahami dalam konteks tahun baru sebagai berikut:” Kalau Yahudi dan Nashrani merayakan Tahun Baru mereka dengan Pesta kembang api dan hura-hura, maka janganlah kalian, wahai kaum muslimiiinn mengikuti mereka……!!!

Semoga ke depan Umat Islam di dunia ini dapat mengukir sejarahnya sendiri, bukan mendompleng kepada umat lain lebih-lebih Yahudi dan Nasrani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar